Saat akan berpergian, tiba-tiba mobil terasa aneh. Sudah berulang kali dicoba untuk dinyalakan, tapi tak juga berhasil. Tentu saja hal ini membuat pengemudi mulai panik. Apalagi saat itu kondisinya sedang terburu-buru akan pergi. Hal seperti itu terkadang dialami oleh pemilik kendaraan. Kerusakan tiba-tiba terjadi tanpa mengenali penyebabnya. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memanggil mekanik mobil atau membawa mobil ke bengkel dengan bantuan derek untuk mengecek kerusakan apa yang sebenarnya terjadi pada mobil.
Saat mekanik mulai melakukan perbaikan terhadap mobil, dia malah membawa laptop. Bukan, laptop tersebut bukan digunakan untuk mengetik dan mencatat kerusakan mobil. Dia mencolokkan konektor antara mobil dan laptop tersebut dan tiba-tiba, letak kerusakan mobil langsung bisa diketahui dengan mudah. Keren kan?
Alat Scan atau Pemindai Kerusakan Mobil
Sebenarnya, laptop yang dibawa oleh mekanik merupakan bagian dari alat pemindai kerusakan mobil. Wujudnya tak hanya dalam bentuk laptop saja, tetapi ada juga yang bentuknya mirip dengan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang sering digunakan untuk pembayaran dengan kartu debit atau kartu kredit.
Cek Kerusakan Mobil dengan Alat Scanner
Untuk menghubungkan antara alat scanner atau pemindai kerusakan tersebut, biasanya ada kabel khusus yang disambungkan pada colokan khusus. Setelah itu, alat dioperasikan dan bisa menganalisis kerusakan pada mobil. Hal ini tentu saja sangat mempermudah mekanik dalam mengetahui kerusakan mesin tanpa perlu mencarinya secara manual.
Meski Canggih, Tetap Ada Batasannya
Meski sangat membantu dan begitu canggih, namun tak semua kerusakan mobil dapat dideteksi oleh alat ini. Kerusakan yang sifatnya manual belum bisa dicek dengan alat ini. Misalnya saja oli yang mampet, setir yang belum digerakkan secara elektrik, dan juga kampas rem berbunyi. Hal tersebut masih perlu dicari kerusakannya secara manual.
Kerusakan-kerusakan yang bisa dideteksi dengan alat pemindai tersebut adalah kerusakan sistem komponen yang diatur oleh Engine Control Unit atau ECU. Misalnya saja transmisi, ABS, airbag, sistem eletrikal, AC, immobilizer, sistem injeksi, dan juga sensor-sensor lain pada mesin.
Sebenarnya, pengecekan dengan menggunakan alat pemindai ini sudah termasuk dalam paket servis rutin pada bengkel-bengkel resmi. Tak ada biaya tambahan untuk melakukan pemindaian jika dilakukan ketika servis. Namun jika pemindaian dilakukan ketika terjadi kerusakan, tentu saja ada biaya tambahannya.
Mobil Apa Saja yang Bisa Diperiksa dengan Alat Pemindai Ini?
Tentu saja, alat pemindai hanya bisa digunakan jika mobil memiliki ECU sebagai otaknya. Biasanya, mobil keluaran tahun 1997 ini sudah bisa dipindai dengan alat tersebut. Biasanya, colokan untuk memasukkan konektor terletak di bawah setir atau di dashboard mobil, tergantung dengan tipe mobilnya. Bentuk lubangnya khusus, hampir mirip dengan lubang colokan untuk menyambungkan laptop dengan proyektor.
Cara Kerja Alat Pemindai Mobil
Alat pemindai mobil ini merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan mobil karena dilengkapi dengan sistem Electronic Fuel Injection (EFI). Scanner EFI ini bekerja dengan mendapatkan data dari ECU pada mobil. Data tersebut dianalisis dan ditampilkan pada layar alat pemindai. ECU merupakan otak dari mobil dimana semua data tentang mobil tersimpan di dalamnya. Output dari alat ini berupa Diagnostic Trouble Code atau DTC.
Perannya yang bisa mempermudah mekanik memang menjadi salah satu nilai plus dari alat pemindai mobil ini. Sayangnya, harganya bisa dibilang kurang bersahabat sehingga tidak semua bengkel memiliki alat tersebut.
0 Komentar